Kamis, 31 Oktober 2013

psi. manajemen


Fauziatul Abadiah
      18511511
         3PA05
  Psi. Manajemen

1.      Pengorganisasian Struktur Manajemen
A.    Definisi Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) serta penentuan hubungan-hubungan.
B.     Definisi Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut di integrasikan.
C.     Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen yaitu :
a.       Berkaitan erat dengan fungsi perencanaan.
b.      Merupakan fungsi manajemen karena suatu proses yang dinamis.
c.       Menciptakan struktur dengan bagian-bagian ya di integrasikan sedemikian rupa.
d.      Organisasi merupakan syarat utama adanya manajemen, tanpa organisasi manajemen tidak akan ada.
e.       Organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalam mencapai tujuan.
f.       Organisasi adalah tempat kerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan tugas-tugasnya.
g.      Organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

2.      Actuating dalam Manajemen
A.    Definisi Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
B.     Pentingnya Actuating yaitu :
a.       Menciptakan kerjasama yang lebih efisien.
b.      Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf.
c.       Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.
d.      Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
C.     Prinsip Actuating yaitu meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi. Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan.

3.      Mengendalikan Fungsi Manajemen
A.    Definisi Mengendalikan (controlling) adalah semua metode, prosedur dan strategi organisasi, termasuk sistem pengendalian manajemen yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa pelaksanaan sesuai dengan strategi dan kebijakan perusahaan.
B.     Langkah-langkah dalam Kontrol yaitu :
a.       Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian.
b.      Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
c.       Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
d.      Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
C.     Tipe-tipe Kontrol yaitu :
a.       Pengendalian preventif (preventive control), pada tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
b.      Pengendalian operasional (operational control), pada tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran.
c.       Pengendalian kinerja, pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.
D.    Kontrol Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai suatu tujuan secara ekonomis.

DAFTAR PUSTAKA
Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah/ H. Malayu S.P. Hasibuan: editor Estu Rahayu. -Ed. Revisi, Cet.5. –Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Xii, 266 hlm: 23 cm.

Tulisan 1
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Aspek-aspek pentingnya adalah :
1.      Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai.
2.      Adanya sistem kerja sama yang terstruktur dari sekelompok orang.
3.      Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesame karyawan.
4.      Adanya penetapan dan pengelompokkan pekerjaan yang terintegrasi.
5.      Adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati.
6.      Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
7.      Adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi.
8.      Adanya penempatan orang-orang dan alat-alat organisasi.
           
Tulisan 2
Macam-macam pengendalian yaitu :
1.      Internal control (pengendalian intern) adalah pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan,
2.      External control (pengendalian ekstern) adalah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian ekstern ini dapat dilakukan secara formal atau informal.
3.      Formal control (pengendalian resmi) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern.
4.      Informal control (pengendalian konsumen) adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung maupun tidak langsung.



Kamis, 10 Oktober 2013

tulisan 1 & 2

TULISAN 1
Mendefinisikan Bisnis
Sebuah bisnis dapat didefiisikan dari tiga dimensi yaitu kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan serta teknologi. General Electric mengklafisikasikan bisnisnya menjadi strategic business unit (SBU). Sebuah SBU memiliki tiga karakter :
1. Merupakan satu bisnis tunggal atau kumpulan bisnis terkait yang dapat direncanakan secara terpisah dari bagian lain perusahaan.
2. Memiliki perangkat pesaingnya sendiri.
3. Memiliki seorang manajer yang bertanggung jawab atas perancanaan stratejik dan kinerja laba dan yang mengontrol paling banyak faktor yang mempengaruhi laba.
Tujuan mengidentifisikan unit bisnis stratejik perusahaan adalah mengembangkan strategi-strategi terpisah dan menetapkan pendanaan yang memadai.
Menilai Peluang Pertumbuhan
Pertama adalah mengidentifikasi peluang untuk menumbuhakan lebih lanjut bisnis perusahaan saat ini (peluang pertumbuhan intensif). Kedua adalah mengidentifikasi peluang untuk membangun atau memperoleh bisnis yang berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini (peluang pertumbuhan integratif). Ketiga adalah mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini (peluang pertumbuhan diversifikasi).
Organisasi dan Budaya Organisasi Perencanaan stratejik dilakukan dalam konteks organisasi. Organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya perusahaan yang kesemuanya dapat tidak berfungsi di dalam lingkungan usaha yang cepat berubah. Struktur dan kebijakan dapat diubah (dengan tidak mudah). Sebaliknya, budaya perusahaan sangatlah sulit untuk berubah. Pengubahan budaya perusahaan kadanag kala merupakan kunci untuk menerapkan strategi baru dengan baik. Sebagian besar mendefinisikan budaya perusahaan sebagai pengalaman, cerita, kepercayaan, dan norma bersama yang menjadi ciri suatu organisasi.

Perencanaan Stratejik Unit Bisnis
Misi Bisnis
Setiap unit perlu mendefinisikan misi spesifiknya dalam lingkup perusahaan yang lebih luas. Yang harus diperhatikan dlam membetuk misi adalah bahwa misi itu tidak berusaha untuk memenangkan bisnis dengan yang lebih kecil, memenangkan bisnis dengan harga yang paling rendah, atau mengadu untuk memasuki produk.
TULISAN 2
Pemasaran dan Nilai Pelanggan
Pemasaran juga mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari segala jenis bisnis adalah menyerahkan nilai pelanggan untuk mendapat laba. Dalam ekonomi yang hiperkompetitif, dengan semakin banyaj pembeli rasional yang berhadapan dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahaan dapat menang hanya dengan menyetel dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan, dan mengomunikasikan nilai superior.

Proses Penyerahan Nilai
Pandangan tradisional tentang pemasaran adalah perusahaan membuat sesuatu dan kemudian menjualnya. Perusahaan mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli cukup banyak unit untuk menghasilkan laba. Perusahaan yang menganut pandangan ini memiliki peluang terbaik untuk berhasil dalam ekonomi yang ditandai dengan kekurangan barang di mana konsumen tidak rewel tentang mutu, fitur, atau gaya.
Akan tetapi, pandangan tradisional tentang proses bisnis tidak akan berfungsi dalam ekonomi di mana orang menghadapi terlalu banyak pilihan. Pesaing yang cerdas harus merancang dan menyerahkan tawaran untuk pasar sasaran yang ditetapkan dengan baik. Keyakinan ini ada pada inti proses bisnis, yang menempatkan pemasaran pada awal perencanaan.
Proses penyerahan nilai mulai sebelum ada produk dan terus berlanjut sementara produk tersebut dikembangkan dan setelah produk itu tersedia. Orang Jepang menyempurnakan pandangan ini dengan konsep berikut:
• Waktu umpan balik pelanggan nol
• Waktu perbaikan produk nol
• Waktu pembelian nol
• Waktu penetapan nol
• Kerusakan nol

Rantai Nilai
Michael Porter dari Harvard mengusulkan rantai nilai sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak pelanggan. Rantai nilai mengidentifikasi sembilan kegiatan strategis dan relevan yang menciptakan nilai dan biaya di dalam bisnis tertentu. Kesembilan kegiatan itu terdiri dari lima kegiatan utama dan empat kegiatan pendukung.
Kegiatan utama mencerminkan urutan dari membawa bahan mentah ke perusahaan (inbound logistics), mengonversinya menjadi produk jadi (operations), mengirim produk jadi (outbound logistics), memasarkannya (marketing and sales), dan melayaninya (services). Kegiatan penunjang meliputi perolehan sumber daya (bahan baku), pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia, dan prasarana perusahaan.
Keberhasilan perusahaan bukan hanya bergantung pada keberhasilan masing-masing bagian dalam melakukan tugasnya, melainkan juga pada keberhasilan dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan bagian tersebut untuk melakukan proses bisnis inti. Proses bisnis inti ini mencakup:
• Proses memahami pasar
• Proses realisasi produk baru
• Proses mendapatkan pelanggan
• Proses manajemen relasi pelanggan
• Proses manajemen pemenuhan
Untuk berhasil, suatu perusahaan perlu mencari keunggulan kompetitif di luar operasinya sendiri, ke dalam rantai nilai para pemasok, penyalur, dan pelanggannya. Banyak perusahaan sekarang membentuk kemitraan dengan pemasok dan penyalur tertentu untuk menciptakan jaringan penyerahan nilai yang lebih baik.
Kompetisi Inti
Kuncinya adalah memiliki serta memelihara sumber daya dan kemampuan utama yang merupakan inti setiap usaha. Suatu kemampuan inti memiliki tiga karakteristik :
• Merupakan sumber keunggulan kompetitif
• Memiliki aplikasi di berbagai pasar
• Sulit ditiru pesaing
Keunggulan kompetitif juga bertambah bagi perusahaan yang memiliki kapabilitas/kecakapan yang menonjol. Sementara kemampuan inti cenderung merujuk ke bidang keahlian teknik dan produksi khusus, kapabilitas yang menonjol itu cenderung menggambarkan keunggulan di bidang proses bisnis yang lebih luas.

Rabu, 09 Oktober 2013

psi.manajemen

Fauziatul Abadiah
       18511511
         3PA05
Psikologi Manajemen
I.                  Manajemen
1.      Apa itu Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan.

2.      Sebutkan Jenis Manajemen
a.       Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan.
b.      Manajemen Permodalan
Dalam manajemen permodalan, pembahasan lebih dititikberatkan “bagaimana menarik modal yang cost of money-nya relatif rendah dan bagaimana memanfaatkan modal (uang) supaya lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan.
c.       Manajemen Akuntansi Biaya
Pokok pembahasan dalam manajemen akuntansi biaya ini adalah “bagaimana caranya supaya harga pokok barang atau jasa yang dihasilkan relatif rendah dan dengan kualitas yang baik.
d.      Manajemen Produksi
Hal-hal pokok yang dibahas dalam manajemen produksi ini meliputi masalah penentuan atau penggunaan mesin-mesin, alat-alat, lay out peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang atau jasa supaya kualitasnya relatif baik.
e.       Manajemen Pemasaran
Masalah-masalah pokok yang diatur dalam manajemen pemasaran ini lebih dititikberatkan tentang cara penjualan barang, jasa, pendistribusian, promosi produksi sehingga konsumen merasa tertarik untuk mengkonsumsinya.
3.      Apa itu Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

II.               Perencanaan dan Penetapan Manajemen
1.      Pengertian Perencanaan
Perencanan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi.

2.       Manfaat Perencanaan
a.       Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program.
b.      Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan persoalan perencanaan timbul jika suatu alternatif cara bertindak ditemukan.
c.       Perencanaan, sebagian besar merupakan usaha membuat hal-hal terjadi sebagaimana yang dikehendaki.
d.      Perencanaan adalah suatu proses pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut tujuan, fakta dan ramalan.
e.       Perencanaan adalah usaha menghindari kekosongan tugas, tumpang tindih, dan meningkatkan efektivitas potensi yang dimiliki.

3.      Jenis Perencanaan dalam Organisasi
a.       Tujuan (Objective)
Tujuan yang di inginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapt dipahami dan ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Tujuan yang di inginkan itu juga harus wajar, rasional, ideal dan cukup menantang untuk diperjuangkan dan dapat dicapai oleh orang banyak. Tegasnya, tujuan yang di inginkan itu harus di tetapkan, supaya perencanaan itu tidak mengambang.
b.      Kebijaksanaan (Policy)
Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana akan semakin baik dan menjuruskan daya piker dari pengambil keputusan kea rah tujuan yang di inginkan.
c.       Prosedur
Prosedur-prosedur juga merupakan suatu jenis rencana, karena prosedur menunjukkan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan aktivitas-aktivitas masa depan. Prosedur benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan dan bukan untuk cara berpikir. Prosedur memberikan detail-detail tindakan, sehingga suatu aktivitas tertentu harus dilaksanakan.
d.      Rule
Rule adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus ditaati. Rule kadang-kadang ditimbulkan oleh prosedur, tetapi keadaannya tidak sama. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa rule tidak menurut “urutan-urutan” tindakan dan waktu pelaksanaan pekerjaan.
e.       Program
Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkret. Rencana ini konkret, karena dalam “program sudah tercantum baik sasaran, kebijaksanaan, prosedur, waktu maupun anggarannya.”
f.       Budget
Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang. Dalam anggaran ini hendaknya tercantum besarnya biaya dan hasil yang akan diperoleh. Jadi, anggaran harus rasional.
g.      Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan prosedur. Suatu prosedur terdiri dari serangkaian tindakan.
h.      Strategi
Strategi (siasat) pada hakikatnya adalah suatu interpretative planning yang dibuat dengan memperhitungkan rencana saingan. Penyusunan strategi (siasat) ini didasarkan atas pemanfaatan keunggulan-keunggulan kita daripada saingan. Celah-celah kelemahan saingan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga kita unggul dalam persaingan tersebut.

Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah/ Drs.H.Malayu.S.P.Hasibuan: editor Esti Rahayu.-Ed.Revisi, Cet.5.-Jakarta: Bumi Aksara,2006. Xii,266 hlm; 23cm