Minggu, 14 Oktober 2012

internet addiction disorder


INTERNET ADDICTION DISORDER (IAD)
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku di depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi internet, dimana akibat banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dengan kehidupan mereka yang terancam diluar sana, seperti nilai yang buruk disekolah atau mungkin kehilangan pekerjaan dan bahkan meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi.
Jika anda sudah mulai merasakan bahwa diri anda kecanduan internet, berikut ini adalah cara mengatasi kecanduan internet :
1.      Cari tahu masalahnya

Jika Anda menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah depresi, gelisah atau masalah hubungan, bukan internet tempat pelariannya. Memanfaatkan internet sebagai tempat pelarian hanya akan membuat anda semakin candu dengan internet.
2.      Kenali pemicunya

Menjadi seorang pecandu internet tentu karena dipicu suatu hal. Cari tahu dan kenali pemicunya. Apakah Anda bosan, stres atau kesepian? Jika hal tadi yang menjadi penyebabnya, coba buat daftar cara alternatif untuk mengatasi perasaan itu misalnya dengan jalan-jalan bersama teman.
3.      Kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet

Bagi yang sudah keranjingan dengan internet, cobalah untuk mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan Anda ‘bergaul’ terlalu lama dengan internet. Misalnya, jika Anda menghabiskan waktu 10 jam sehari di internet, coba kurangi 2 jam saja untuk melakukan kegiatan yang lain seperti rekreasi, ngobrol dan berkumpul dengan keluarga, atau kegiatan sosial lainnya.
Pasalnya, saat ini di Negeri Ginseng itu telah dibuka 'Save Brain Clinic' yang dibangun khusus untuk mereka yang kecanduan internet. "Kecanduaan internet tidak hanya masalah kejahatan saja,” kata Kepala Klinik ‘Save Brain Clinic’ Rumah Sakit Nasional Gongju, Lee Jaewon sebagaimana dikutip UnikQu Blog dari medindia.com. “Ini adalah isu serius dan para orang tua hendaknya tidak merasa malu membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum terlambat.”
Pertanyaan meliputi, apakah mereka mencoba untuk berhenti menggunakan komputer dan apakah mereka telah berbohong pada anggota keluarga mereka tentang jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain game online. Kemudian, para peneliti membandingkan mereka dengan sebuah kelompok kontrol dari 18 siswa yang hanya menghabiskan waktu kurang dari dua jam sehari di internet.
Satu set gambar  MRI difokuskan pada materi abu-abu di permukaan keriput otak atau korteks, di mana pengolahan memori, emosi, ucapan, penglihatan, pendengaran dan kontrol motor terjadi. Membandingkan materi abu-abu antara kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan terhentinya pertumbuhan di daerah kecil pada beberapa dari semua otak pecandu game online.
Hasil scan menunjukan semakin lama kecanduan internet akan menimbulkan kerusakan pada otak lebih serius. "Ini merupakan kelainan struktural yang mungkin dikaitkan dengan gangguan fungsional dalam kontrol kognitif. Hasil penelitian kami menyarankan jangka panjang kecanduan internet akan mengakibatkan perubahan struktural otak,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar