INTERNET ADDICTION DISORDER (IAD)
Internet
Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam
hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email,
pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan
ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan
mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat
dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di
Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam
salah satu bentuk gangguan.
Adiksi terhadap
internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku di
depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi
internet, dimana akibat banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online
membuat mereka tidak peduli dengan kehidupan mereka yang terancam diluar sana,
seperti nilai yang buruk disekolah atau mungkin kehilangan pekerjaan dan bahkan
meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi.
Jika
anda sudah mulai merasakan bahwa diri anda kecanduan internet, berikut ini
adalah cara mengatasi kecanduan internet :
1.
Cari tahu
masalahnya
Jika Anda menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah depresi, gelisah
atau masalah hubungan, bukan internet tempat pelariannya. Memanfaatkan internet
sebagai tempat pelarian hanya akan membuat anda semakin candu dengan internet.
2.
Kenali pemicunya
Menjadi seorang pecandu internet tentu karena dipicu suatu hal. Cari tahu dan
kenali pemicunya. Apakah Anda bosan, stres atau kesepian? Jika hal tadi yang
menjadi penyebabnya, coba buat daftar cara alternatif untuk mengatasi perasaan
itu misalnya dengan jalan-jalan bersama teman.
3.
Kurangi sedikit
demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet
Bagi yang sudah keranjingan dengan internet, cobalah untuk mengurangi sedikit
demi sedikit kebiasaan Anda ‘bergaul’ terlalu lama dengan internet. Misalnya,
jika Anda menghabiskan waktu 10 jam sehari di internet, coba kurangi 2 jam saja
untuk melakukan kegiatan yang lain seperti rekreasi, ngobrol dan berkumpul
dengan keluarga, atau kegiatan sosial lainnya.
Pasalnya, saat ini di Negeri Ginseng itu telah
dibuka 'Save Brain Clinic' yang dibangun khusus untuk mereka yang kecanduan
internet. "Kecanduaan internet tidak hanya masalah kejahatan saja,” kata
Kepala Klinik ‘Save Brain Clinic’ Rumah Sakit Nasional Gongju, Lee Jaewon
sebagaimana dikutip UnikQu Blog dari medindia.com. “Ini adalah isu serius dan
para orang tua hendaknya tidak merasa malu membawa anaknya ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan sebelum terlambat.”
Pertanyaan meliputi, apakah mereka mencoba untuk
berhenti menggunakan komputer dan apakah mereka telah berbohong pada anggota
keluarga mereka tentang jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain game
online. Kemudian, para peneliti membandingkan mereka dengan sebuah kelompok
kontrol dari 18 siswa yang hanya menghabiskan waktu kurang dari dua jam sehari
di internet.
Satu set gambar MRI difokuskan pada materi
abu-abu di permukaan keriput otak atau korteks, di mana pengolahan memori,
emosi, ucapan, penglihatan, pendengaran dan kontrol motor terjadi.
Membandingkan materi abu-abu antara kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan
terhentinya pertumbuhan di daerah kecil pada beberapa dari semua otak pecandu
game online.
Hasil scan menunjukan semakin lama kecanduan
internet akan menimbulkan kerusakan pada otak lebih serius. "Ini merupakan
kelainan struktural yang mungkin dikaitkan dengan gangguan fungsional dalam
kontrol kognitif. Hasil penelitian kami menyarankan jangka panjang kecanduan internet
akan mengakibatkan perubahan struktural otak,"